Kamis, 19 Maret 2015

Pola Negatif, Pola Positif


Pernah nggak kamu punya teman yang selalu terlambat, dan kamu sering dibuat kesal dengan berbagai alasannya? Hari ini dia terlambat datang dengan alasan bangun kesiangan. Besoknya dia terlambat lagi ketemu kamu karena macet. Di lain waktu dia terlambat karena harus balik lagi ke rumah untuk mengambil hp-nya. Dia sekolah pun demikian. Dia sering terlambat masuk kelas. Hukuman dari guru tidak membuat dia datang lebih awal.

Andrew Matthews dalam bukunya Being Happy menyebut kebiasaan terlambat ini sebagai pola. Kebiasaan ini sudah melekat dalam diri teman kamu, dan sepertinya ada yang salah ketika dia berhasil datang tepat waktu. Pola dikendalikan tanpa kita sadari, yaitu dalam alam bawah sadar kita. Sama halnya ketika kita sedang makan. Kita tidak pernah memerhatikan bagaimana sendok bisa masuk ke dalam mulut kita. Pada saat kita tidur, kita masih bisa bernafas dengan leluasa tanpa pernah memikirkannya.
Alam bawah sadar-lah yang mengatakan pada temanmu bahwa dia akan selalu terlambat. Jika temanmu berhasil bangun lebih pagi, program alam bawah sadarnya akan membantunya menemukan lampu merah menyala lama, mencari tukang kue untuk sarapan, atau menyusuri jalan baru yang menyesatkan.
Ada banyak pola yang sering kita temui, dan mungkin beberapa diantaranya kita alami. Sebut saja pola penyakit, saat dimana dia sakit menjelang ujian. Pola menghabiskan uang, saat dimana dia punya uang lebih, maka dia akan segera menghabiskannya. Pola gaya hidup berantakan; orang ini akan merasa aneh jika kamarnya rapih, sehingga dia ingin segera mengacak-acaknya.
Pola gangguan belajar sering terjadi pada siswa. Tidak sedikit siswa cenderung memiliki gangguan belajar meski sebenarnya dia melakukannya tidak sengaja.


Pola lain yang cukup mengerikan adalah pola tiada hari tanpa smartphone. Benda ini, yang seharusnya bisa mendekatkan yang jauh, malah berlaku sebaliknya. Kita sering menemui sekelompok orang berkumpul namun tidak bicara satu dengan yang lain. Masing-masing sibuk bermain game, posting gambar atau update status. Orang seperti ini seolah tidak bisa hidup tanpa smartphone.
Pola-pola di atas kita sebut dengan pola negatif. Namun bagaimanapun juga, di sisi lain terdapat juga pola positif yang sangat bermanfaat bagi kita. Mungkin kamu pernah kenal dengan orang yang selalu tepat waktu meski badai atau macet menghadang. Pola lainnya adalah pola apapun yang dikerjakannya selalu mudah. Ada juga orang yang memiliki pola berhemat (bukan pelit). Ada juga pola saya selalu sehat.
Kita pastinya menginginkan pola positif terjadi pada diri kita. Kita juga sering bertanya, “Kapan pola buruk dalam diri saya berubah? Kapan berhentinya? Jawabannya adalah, “Hidup akan berubah jika kita berubah.”
Tentu saja untuk berubah ada tantangannya. Kita harus siap menghadapi tantangannya dan konsisten dengan usaha kita.

Kamu ingin mempersiapkan dirimu untuk menghadapi ujian dan untuk itu kamu mengumpulkan segala energi untuk belajar setelah maghrib. ,Semua buku dan peralatan tulis sudah siap di meja belajar, dan kamu sudah memasang musik dulu supaya lebih rileks. Tapi tampaknya lagu belum cukup untuk membuat kamu berkonsentrasi sehingga kamu memutuskan untuk membuat kopi, membeli camilan, meraut pensil, dan menjelajah internet untuk mencari tambahan informasi. Ketika akhirnya kamu sudah mendapatkan semuanya, jam menunjukkan pukul 11.00, waktu yang cukup telat untuk tidur. Bagaimana mungkin bisa menyelesaikan soal ujian jika mengantuk?
Bayangkan kamu sedang berdiet. Kamu lari setiap pagi dan sore, menghindari makan coklat, kue, atau piza. Pada suatu hari teman jauh kamu datang dari Makassar dan membawakan kamu sekotak coklat dengan hiasan stroberi. Teman kamu bilang, “Kue ini khusus dibuat mama untuk kamu.” Nah lho?
Saat kamu memutuskan untuk berhemat dengan menabung, tidak jajan dan membawa makan siang dari rumah. Tapi, ketika baru dua minggu berjalan kamu menemukan iklan yang menjual komik yang wajib kamu koleksi. Kamu ingat pernah memburunya di pameran buku dan menjelajah di seluruh toko buku. Di samping itu, kamu juga perlu uang untuk membeli pulsa internet kamu yang akan habis besok.


Sesungguhnya kita tidak pernah terikat dengan pola. Pola lama mungkin tetap bertahan, namun bukan tidak mungkin bisa dihilangkan. Tetaplah berfikir positif tentang diri dan kondisi kamu. Disiplin mental mungkin tidak mudah, tapi sangat besar manfaatnya. Dan yang lebih penting adalah selalu berdoa. Kondisi spiritual yang baik akan membantu kamu dari jalan yang tidak pernah diduga. Bukankah bersedekah bisa menjauhkan kita dari dari bencana? atau, rejeki dan umur kita akan dipanjangkan jika kita rajin bersilaturrahmi.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar