Meninggalnya Olga (27/3) mungkin menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang, bisakah meningitis disembuhkan?
Andrew Jin punya jawabannya. Dia berhasil menemukan bagaimana mutasi DNA bisa menjadi solusi bagi pengobatan berbagai penyakit, termasuk meningitis. Berikut artikelnya yang kami terjemahkan dari fastcoexist.com
Pada awalnya Jin hanya ingin menyelidiki tentang 10.000 tahun lebih evolusi manusia. “Saya cuma penasaran,” katanya. “Saya berpikir tentang seleksi alam dan evolusi, dan sebagaimana kita tahu ada banyak teorinya, tapi kita tidak pernah tahu tentang yang sebenarnya. Kemudian, saya penasaran tentang mutasi yang membantu manusia menjadi yang lebih canggih.”
Jin memutuskan untuk mempelajari rangkaian 179 DNA manusia dari seluruh dunia. Setiap rangkaian terdiri dari 3 juta pasang DNA – sangat banyak untuk dilihat jika tanpa bantuan algoritma. Jadi, dia merangkai mesin algoritma dan menemukan 130 mutasi adaptif potensial yang saling berhubungan, seperti kekebalan tubuh dan metabolism yang berperan penting dalam evolusi manusia.
Dimulai dari pekerjaan program musim panas di MIT, Jin menemukan sejumlah mutasi, termasuk yang melibatkan resitensi meningitis dan menurunkan tingkat pelemahan virus seperti influenza dan HIV, yang sangat berpontesi digunakan perusahaan farmasi untuk menciptakan obat baru.
“Ada bukti yang sangat kuat bahwa mutasi ini memainkan peran penting dalam resistensi terhadap penyakit, tapi untuk lebih meyakinkan, saya akan melakukan percobaan biologi untuk mempelajari mekanisme pertahanan. Itulah yang membuat saya tertarik saat ini,” kata Jim.
Saat dia belajar di kampus nanti (dia bahkan belum yakin akan pergi ke sana), Jin berencana mengambil jurusan sains atau biologi. Tapi sebenarnya bukan itu keahlian dia: dia punya bakat main piano dan pernah bermain di Canegie Hall. “Saya juga kerajingan sama pramuka,” kata Jim.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar