Senin, 27 April 2015

Setelah 12 Tahun Belajar Bahasa Inggris




Sebagaimana kita tahu, rata-rata orang Indonesia belajar bahasa Inggris selama 12 belas tahun di pendidikan formal; dari sejak SD hingga SMA. Tapi sayangnya hanya sedikit dari kita yang benar-benar fasih berbahasa Inggris. Tidak terkecuali penulis. Hehe.
Jadi, siapa yang salah?
Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini, penguasaan bahasa Inggris sangat diperlukan. Apalagi masuknya pekerja asing nanti pastinya akan menambah persaingan di dunia industri, karena di samping keahlian, tentu saja perusahaan akan mengutamakan calon karyawan yang pandai berbahasa Inggris. Memang, kesadaran perlunya bahasa Inggris biasanya datang ketika memasuki dunia kerja. Hampir setiap hari kita akan berhadapan dengan bahasa Inggris, seperti meneliti dokumen, koresponden, menghadiri seminar, meeting dengan bos, dll. Seandainya kita tahu hal itu akan terjadi, kita pasti akan menyiapkan diri kita dengan lebih baik.
Jadi, siapa yang salah?
Aduh, tanya itu lagi. Saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Menurut saya, selama kebutuhan untuk berbahasa Inggris di negeri ini masih kurang dan lingkungan kita masih 100% menggunakan bahasa Indonesia, sulit rasanya bagi kita untuk menguasai bahasa Inggris. Meski begitu, ada sebagian orang yang berkemauan keras supaya bisa berbahasa Inggris. Caranya pun beragam ada yang dengan memberanikan diri ngomong sama bule atau baca koran berbahasa Inggris dengan lantang setiap hari. Mengikuti lomba bahasa Inggris
Memaksa diri kita berbahasa Inggris bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang dilakukan para siswa dari eskul English Club Etniez Sabtu lalu (25/4) dalam Etniez English Contest 2. Ya, dengan mengikuti lomba pidato berarti menghadirkan kebutuhan berbahasa Inggris ke masa kini. Seorang peserta dituntut menguasai materi maupun berlatih keras melafalkan kata-kata. Namun mengikuti lomba hanyalah sebuah kebutuhan sementara, setelah itu dia harus terus mengasahnya lewat kegiatan lain, seperti bergabung dengan klub Bahasa Inggris, menterjemahkan atau menulis artikel berbahasa Inggris, atau mengikuti program yang diadakan konsulat negara lain seperti di British Council atau @America.
Punya tips supaya lancar berbahasa Inggris? Share disini.



Jumat, 24 April 2015

Bayi Bintang Bersinar di 25 Tahun Hubble (Video)



Sebuah Video baru yang diambil teleskop Hubble memperlihatkan jagat raya kita yang bertaburan bintang-bintang baru. Video ini sekaligus sebagai penanda 25 tahun usia Teleskop Hubble sejak diluncurkan pertama kali pada tanggal 24 April 1990.




Ada yang punya cerita lain tentang Teleskop Hubble?



Ketika Peneliti Dinosaurus Kalah dari Bocah 6 Tahun (Video)


Chris Pratt yang berperan sebagai Owen Grady, peneliti dinosaurus, dalam film Jurassic World (12/6) dikalahkan Noah Ritter, bocah 6 tahun, dalam dalam acara The Ellen DeGeneres Show kamis kemarin. Mereka bertarung dalam "Dino Right or Dino Wrong, dimana masing-masing berebut menjawab pertanyaan seputar dinosaurus. Yuk, lihat video lucunya.




Rabu, 22 April 2015

Earth Avengers Day


Saya sengaja menulis ini setelah menonton The Avengers: Age of Ultron (AoU) mengingat selalu ada kerusakan lingkungan jika para superhero bertarung. Memang sebuah keberuntungan Indonesia termasuk salah satu negara pertama tayang sekuel dari The Avengers ini, apalagi bertepatan dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh hari ini (22/4).
Lalu, apa hubungannya antara Hari Bumi dengan AoU?
AoU berkisah tentang ambisi Tony Stark untuk menciptakan pasukan perdamaian dunia. Dia membuat Artificial Intellegence (AI) yang akan diterapkan kedalam robot sebagai pengganti The Avengers kelak. Tapi sesuatu terjadi. AI berubah menjadi ancaman dunia dalam bentuk Ultron.
Kali ini Iron Man dkk. tidak lagi mengacak-acak New York. Lokasi pertarungan ‘Baik v Jahat’ pindah ke beberapa tempat: Afrika, Seoul, dan Sokovia. Namun yang paling parah adalah Sokovia. Kota itu terangkat ke angkasa dengan membawa ratusan penduduknya, sementara yang tertinggal di bumi hanyalah lubang cekungnya. Sokovia benar-benar hancur.
AoU bisa dikatakan sebuah gambaran bagaimana bumi kita bisa rusak karena ambisi manusia. Teknologi memang memudahkan kita untuk mendapatkan sesuatu. Meskipun bertujuan baik, bukan berarti tidak ada konsekuensinya. Ketika manusia membuat kendaraan bermotor, manusia juga menyebar polusi. Ketika manusia membuat senjata untuk melumpuhkan penjahat, manusia juga menciptakan perang. Ketika manusia mengebor untuk minyak, manusia juga membuat luka di bumi.
Namun, di sisi lain ada sebagian orang yang berusaha mengobati luka bumi dengan menanam pohon, memungut sampah di trotoar dan membuangnya ke tempat sampah, dan ada juga yang membalut lubang ozon dengan apa yang kita lakukan hari ini: Memperingati Hari Bumi.
Selamat Hari Bumi 2015.



Rabu, 15 April 2015

Disiplin Diri


Disiplin diri, kata itu sepertinya lebih mudah diucapkan ketimbang dilaksanakan. Kita lebih suka bangun telat ketimbang bangun lebih pagi, nonton TV lebih asik daripada belajar dan kita lebih senang makan junk food ketika seharusya kita berolahraga.
Disiplin diri selalu menjadi yang belakangan.
Padahal tidak bisa disangkal, jika kita ingin mencapai tujuan kita, seperti turunin berat bada, menulis novel, belajar, yang kita butuhkan adalah disiplin diri.
Sebenarnya disiplin diri tidak selamanya tidak menyenangkan, dan juga tidak terlalu sulit memulainya jika kita tahu caranya.
1. Mulai dengan Satu Kebiasaan
Sukses di sekolah maupun pekerjaan di bangun secara bertahap. Jika kita bisa menguasai satu kebiasaan, maka kita bisa menguasai yang lainnya.
Salah satu masalah yang kita temukan adalah kita ingin sekaligus merubah semuanya. Kita ingin tidur lebih cepat, menulis cerpen, masak, belajar matematika, diet,, yoga, meditasi. Tapi semuanya itu sulit untuk dilakukan sekaligus. Bukankah Roma tidak dibangun dalam semalam? 
Dan supaya lebih mudah, fokus pada hal yang kita sudah kuasai, atau kegiatan lama yang jarang kita lakukan atau belum konsisten, seperti cuci piring setelah makan, beres-beres tempat tidur, jogging, dsb.
2. Komitmen untuk Memulai
Memulai sebuah kebiasaan yang biasa kita tunda selalu sulit untuk dilakukan, bahkan untuk kebiasaan yang paling mudah sekalipun
Membangun disiplin diri adalah tentang memulai pekerjaan. Dan rahasia untuk memulai adalah membangun perilaku kita sehingga kita tidak bisa untuk menundanya.
Pikirkan sebuah kebiasaan sebagai urutan perilaku kita. Contohnya menulis cerpen deh. Alih-alih memikirkan ceritanya, kita malah berpikir tentang bagaimana menyalakan laptop, membuat kopi, beli snack, memilih huruf yang asik, lalu browsing internet buat cari inspirasi.
Tapi dengan fokus pada tindakan pertama – seperti membuat prolog – dan kita ‘hadir’ dalam kegiatan menulis kita, maka kita sudah selangkah menghindari penundaan.
Jadi, dengan satu kebiasaan, fokus pada langkah pertama dan kita harus komitmen untuk terus melakukannya. 
Kita juga harus menjaga pikiran kita memikirkan hal lain. Hal ini mencegah kita dari melakukan pekerjaan lain yang tidak perlu.
Ya, buat satu kalimat dan dengarkan bunyi ketikan keyboard laptop, maka cerita kita akan mulai terasa hidup, bukan?
3. Konsisten
Mungkin diantara kita ada yang bilang, “Saya tidak ada masalah dengan memulai kebiasaan, cuma sulit untuk konsisten.”
Konsisten itu memang sulit. Tapi untuk konsisten itu bisa dimulai dengan mencintai prosesnya. Konsisten bukan berarti tidak pernah melewatkan satu hari pun. Konsisten berarti tentang kehilangan satu hari, belajar kenapa kita bisa kehilangan dan setelah itu melakukan sesuatu supaya itu tidak terjadi lagi.
4. Cuci, Bilas, dan Ulangi.
Inilah saat dimana kita tidak perlu melihat kemajuan kita, ketika perilaku sudah menjadi sebuah kebiasaan. Langkah ini bukan berarti kita kehilangan fokus pada kegiatan kita atau malah berhenti; maksud saya dengan terbiasa berarti sesuatu akan dikerjakan lebih mudah.
Langkah selanjutnya adalah pilih kebiasaan baru dan ulangi prosesnya.

Jumat, 10 April 2015

Thanks God Ada UN



Tepat tanggal 13 – 15 April 2015 akan diselenggarakan Ujian Nasional (UN). Meski UN kali ini tidak menentukan kelulusan siswa, namun UN tetap penting karena akan menjadi bahan evaluasi pemerintah terhadap kinerja sekolah. Untuk itu sekolah mengerahkan semua tenaga dan pikiran supaya semua siswanya bisa lulus dengan nilai memuaskan. Termasuk diantaranya dengan mengadakan doa bersama seperti yang dilakukan SMAN 2 Bekasi kamis kemarin (9/4).



UN sebagaimana ujian lainnya merupakan syarat untuk menempuh tingkatan selanjutnya. Ujian akan selalu ada, demikian orang bijak bilang, suka atau tidak suka harus dihadapi. Setelah melewati UN, seorang mantan siswa (calon mahasiswa) akan menghadapi ujian lain seperti SPMB. Dan ketika menjadi mahasiswa pun dia akan menempuh banyak ujian. Ujian lain datang ketika melamar kerja dimana seorang calon karyawan harus melewati psikotes dan wawancara. Dan begitupun ketika sudah menjadi karyawan. Dia harus melewati ujian untuk promosi atau mengambil gelar profesi.

Kita seharusnya bersyukur dengan adanya ujian. Mungkin ujian-lah satu-satunya momen dimana otak berlatih lebih keras ketika di hari biasa otak kita lebih banyak menganggur. Otak sebagaimana fisik kita juga membutuhkan latihan. Semakin sering kita melatihnya, kinerja otak akan semakin membaik, dan semakin baik pula perasaan kita. Selain itu, tidak seperti organ fisik lainnya, otak kita tidak aus oleh penggunaan yang berulang-ulang dan terus-menerus. Malah sebaliknya, otak kita akan semakin membaik bila kita semakin menantangnya. Pengamatan ini telah menjurus ke suatu prinsip mendasar tentang cara kerja dasar otak, yaitu: gunakan atau kita akan kehilangan.





Masa tenang bukan berarti tidak belajar sama sekali. Menganggap remeh ujian berarti kamu sudah hampir menyia-nyiakan otak kamu. Belajar sebelum ujian merupakan cara membangkitkan pikiran pada masa-masa belajar di kelas. Latihlah otak dengan mengerjakan soal-soal latihan hingga benar-benar fasih. Bertanya pada teman jadi salah satu cara terbaik. Sesekali letakkan pinsil atau pulpen kamu untuk mengistirahatkan otak dan untuk melihat ke masa depan dimana kamu sedang duduk di kursi kelas universitas idaman kamu. Tapi jangan terlalu lama, apalagi sampai tertidur.

Selamat ujian, semoga sukses.






Minggu, 05 April 2015

Edugreen, Green Day, dan The Simpsons


Masih dalam rangka perayaan hari ulang tahunnya, SMAN 2 Bekasi mengadakan "Edugreen 2015: Save Our Earth for The Future" pada hari Sabtu (4/4). Kegiatan yang juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup ini bertujuan merealisasikan budaya lingkungan dan mendukung visi misi Kota Bekasi terkait lingkungan hidup dan kewirausahaan. Acara diisi dengan berbagai macam lomba, pertunjukan, dan kreativitas siswa dalam berbisnis.
Bicara tentang kata Green dari Edugreen biasanya selalu dikaitkan dengan lingkungan atau alam. Lalu bagaimana dengan Green Day? Bukankah Green Day lebih dikenal dengan nama sebuah band punk rock? Yep kamu benar. Namun itu bukan berarti band tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah lingkungan. Kalau kamu pernah nonton The Simpsons Movie pasti kamu tahu apa hubungannya. Dalam adegan pembuka, Green Day mengadakan konser di atas barge (kapal tongkang) selama 3.5 jam untuk kampanye penyelamatan danau Springfield. Warga Springfield memang antusias selama konser berlangsung, tapi ketika sang vokalis mulai bicara tentang masalah lingkungan, seorang warga malah melempari mereka dengan batu. Aksi itu memicu yang lainnya untuk melempar. Kapalnya bocor di beberapa tempat dan oleng sebelum akhirnya tenggelam ala Titanic. Tiga personil Green Day mati. Di hari pemakaman mereka, seorang nenek memainkan piano American Idiot versi pemakaman.

Akan tetapi, tidak semua orang tidak peduli. Ada seorang gadis kecil yang cemas dengan kerusakan danau Springfield. Lisa Simpson mengetuk pintu dari satu rumah warga ke rumah yang lain untuk memberikan penjelasan tentang situasi kritis danau Springfield. Tapi mereka menutup pintu dan jendela. Benar-benar tidak ada yang peduli. Mereka pikir bicara masalah lingkungan tidaklah menarik, apalagi yang menyampaikannya seorang anak kecil. Bukankah masalah lingkungan itu urusan pemerintah?
Ya, Lisa memang kecewa, namun kekecewaannya tidak berlangsung lama setelah mendengar suara seorang anak laki-laki bicara tentang masalah lingkungan. Dia adalah Colin, anak seorang musisi Irlandia. Tentu saja dia bukan anaknya Bono vokalis U2 jika itu yang kau maksud. Kecuali, Dia hanya seorang anak laki-laki biasa yang peduli pada lingkungan dan suka bermain musik.
Singkat cerita, Lisa dan Colin mendapat kempatan presentasi di balai kota dan berhasil meyakinkan warga tentang tingginya polusi danau Springfield. Warga setuju dengan mereka; danau Springfield dibersihkan, pipa limbah nuklir ditutup, dan tidak seorang pun boleh membuang sampah ke danau.

Hingga pada suatu hari datang seorang yang tidak bertanggung jawab datang ke danau untuk membuang kotoran babi. Dia adalah Homer Simpson, ayah Lisa. Mungkin dia pikir sedikit kotoran babi tidak akan terlalu berpengaruh pada kebersihan danau. Tapi kenyataannya berbeda! Benda itu meracuni danau dan mengeluarkan radiasi yang tak kalah bahaya dari nuklir. Bayangkan, seekor tupai yang tercebur ke dalamnya langsung berubah menjadi monster mata seribu. Mengetahui kejadian tersebut, EPA (Enviromental Protection Agency) datang untuk mengatasi krisis. Tindakan cepat diambil, kota Springfield ditutup dalam kubah kaca raksasa atas perintah presiden Arnold Schwarzenegger.

The Simpsons Movie sebenarnya mewakili gambaran nyata tentang kepedulian kita pada lingkungan. Keharmonisan alam dengan manusia tidak bisa dipisahkan dari perilaku kita dalam menjaga dan memeliharanya. Apa yang dilakukan sekolah dengan Edugreen-nya merupakan bagian kecil dari aksi nyata dalam kampanye lingkungan bersih. Kita berharap Go Green 2015 bukan hanya kegiatan sehari. Perlu waktu dan kerja keras untuk merubah kebiasaan kita agar lebih ramah lingkungan; tentang bagaimana tidak merokok di lingkugan sekolah, membuang sampah di tempat sampah atau lebih memilih pergi ke sekolah dengan sepeda ketimbang bawa motor atau mobil.
Foto: @edugreen15

foto: @edugreen15


Kamis, 02 April 2015

Happy 32th Anniversary SMAN 2 Bekasi


Tepat hari ini SMAN 2 Bekasi merayakan HUT-nya yang ke-32. Tanggal itu ditetapkan bertepatan dengan pindahnya lokasi sekolah pada tahun 1984 dari SMAN 1 Bekasi ke bangunan baru di Jl. Tangkuban Perahu, Perumnas II, Bekasi.  Sebenarnya, dua tahun sebelumnya SMAN 2 Bekasi sudah hadir, namun masih berupa kelas jauh (fillial) SMAN 1 Bekasi. Anda mungkin bertanya, jika ditetapkan HUT-nya mulai tanggal 2 April 1984, lalu mengapa usia SMAN 2 Bekasi saat ini 32 tahun?
 
Ternyata inilah jawabannya: 
sesuai dengan SK yang keluar pada tahun 1983

Pagi itu udara sejuk setelah hujan turun sejak subuh. Jalan yang sepi dan basah itu mendadak ramai dengan kehadiran pawai siswa SMAN 2 Bekasi. Mereka datang dengan berbagai kostum dan yel-yel, berkeliling seputar komplek Kejaksaan dan Keuangan sebelum akhirnya kembali ke sekolah untuk berkumpul di sekitar panggung.
SMAN 2 Bekasi, sekolah yang dulunya hanya dibatasi pagar bambu kecil yang bisa dimasuki kambing dan anak-anak sekitar untuk bermain atau mengambil kapur, kini berubah menjadi salah satu sekolah ternama di Bekasi. Bambu kecil itu digantikan tembok cukup tinggi untuk dipanjati siswa terlambat. Bangunannya pun semakin bertambah dan berdesakan meski terpaksa mencaplok fasilitas olahraga dan empang. Namun, dalam kelas yang terbatas itu diharapkan sanggup menampung ratusan siswa baru tiap tahunnya. Sekolah memang berharap seperti halnya orang tua dulu berharap: dengan banyak anak, banyak pula rezeki. Itu terbukti dengan deretan piala dalam lemari kaca yang bisa Anda lihat saat melewati lobi.

foto: @DPKetniz

Tanggal 2 April adalah tanggal yang dinantikan para siswa. Itu juga bisa berarti menunjukkan kebolehan kelas dan individu baik di atas panggung maupun di lapangan dalam bentuk Spectrumouz (4th Spectrumouz). Mereka yang paling gembira adalah siswa kelas X dan XI. Keduanya baru melewati Ujian Tengah Semester dan tidak ada lagi beban pikiran, kecuali menyegarkan diri dengan perayaan HUT sekolah. Tapi tidak bagi siswa kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN) beberapa hari lagi. Bagi mereka, Spectrumouz seperti hidangan siang hari di bulan puasa.

Foto: @4thSpectrumouz

Masa 32 tahun akan dirasakan berbeda bagi tiap-tiap komponen sekolah dan hanya sedikit yang mengikutinya selama itu. Para siswa hanya melalui tiga tahun, masa yang relatif singkat untuk mengenal perjalanan panjang sekolah. Karena siklus itu selalu ada; siswa datang dan pergi, ada yang merasa meninggalkan dan ada yang merasa ditinggalkan. Tapi setidaknya ada kisah yang bisa diceritakan. Para guru mungkin punya cerita lain. Usia 32 bisa jadi pengulangan perayaan seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya anak-anak mereka yang berbeda. Ada yang merasa tahun ini lebih istimewa atau malah biasa saja. Tapi itulah hidup, setidaknya ada kisah lain yang akan dirindukan.
Happy 32th Anniversary SMAN 2 Bekasi.


Billboard Yang Akan Bikin Kamu Termotivasi



Apa yang kamu pikirkan saat lewat di depan billboard ini?

SarahWeigold, sang perancang, mengatakan bahwa dia membayangkan dia adalah seorang bintang Olimpiade yang sedang berlari dikelilingi para penonton yang bersorak untuknya.

Billboard ini memang baru konsep. Para penononton di dalamnya tidak akan bersorak kalau kau lewat di depannya mengemudikan mobil. Semakin cepat kau berjalan atau berlari, semakin kencang teriakan penonton.

Wigold mengatakan bahwa billboard ini tidak akan terlalu sulit untuk diwujudkan. Dia berpikir untuk menggunakan sensor kecepatan seperti yang ada di jalan raya. “Jika seseorang melewati batas kecepatan, maka para penonton akan menunjukkan wajah sedih. Namun, jika tidak melebihi, mereka akan menunjukkan wajah gembira. Teknologi bermain di sini.”