Minggu, 05 April 2015

Edugreen, Green Day, dan The Simpsons


Masih dalam rangka perayaan hari ulang tahunnya, SMAN 2 Bekasi mengadakan "Edugreen 2015: Save Our Earth for The Future" pada hari Sabtu (4/4). Kegiatan yang juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup ini bertujuan merealisasikan budaya lingkungan dan mendukung visi misi Kota Bekasi terkait lingkungan hidup dan kewirausahaan. Acara diisi dengan berbagai macam lomba, pertunjukan, dan kreativitas siswa dalam berbisnis.
Bicara tentang kata Green dari Edugreen biasanya selalu dikaitkan dengan lingkungan atau alam. Lalu bagaimana dengan Green Day? Bukankah Green Day lebih dikenal dengan nama sebuah band punk rock? Yep kamu benar. Namun itu bukan berarti band tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah lingkungan. Kalau kamu pernah nonton The Simpsons Movie pasti kamu tahu apa hubungannya. Dalam adegan pembuka, Green Day mengadakan konser di atas barge (kapal tongkang) selama 3.5 jam untuk kampanye penyelamatan danau Springfield. Warga Springfield memang antusias selama konser berlangsung, tapi ketika sang vokalis mulai bicara tentang masalah lingkungan, seorang warga malah melempari mereka dengan batu. Aksi itu memicu yang lainnya untuk melempar. Kapalnya bocor di beberapa tempat dan oleng sebelum akhirnya tenggelam ala Titanic. Tiga personil Green Day mati. Di hari pemakaman mereka, seorang nenek memainkan piano American Idiot versi pemakaman.

Akan tetapi, tidak semua orang tidak peduli. Ada seorang gadis kecil yang cemas dengan kerusakan danau Springfield. Lisa Simpson mengetuk pintu dari satu rumah warga ke rumah yang lain untuk memberikan penjelasan tentang situasi kritis danau Springfield. Tapi mereka menutup pintu dan jendela. Benar-benar tidak ada yang peduli. Mereka pikir bicara masalah lingkungan tidaklah menarik, apalagi yang menyampaikannya seorang anak kecil. Bukankah masalah lingkungan itu urusan pemerintah?
Ya, Lisa memang kecewa, namun kekecewaannya tidak berlangsung lama setelah mendengar suara seorang anak laki-laki bicara tentang masalah lingkungan. Dia adalah Colin, anak seorang musisi Irlandia. Tentu saja dia bukan anaknya Bono vokalis U2 jika itu yang kau maksud. Kecuali, Dia hanya seorang anak laki-laki biasa yang peduli pada lingkungan dan suka bermain musik.
Singkat cerita, Lisa dan Colin mendapat kempatan presentasi di balai kota dan berhasil meyakinkan warga tentang tingginya polusi danau Springfield. Warga setuju dengan mereka; danau Springfield dibersihkan, pipa limbah nuklir ditutup, dan tidak seorang pun boleh membuang sampah ke danau.

Hingga pada suatu hari datang seorang yang tidak bertanggung jawab datang ke danau untuk membuang kotoran babi. Dia adalah Homer Simpson, ayah Lisa. Mungkin dia pikir sedikit kotoran babi tidak akan terlalu berpengaruh pada kebersihan danau. Tapi kenyataannya berbeda! Benda itu meracuni danau dan mengeluarkan radiasi yang tak kalah bahaya dari nuklir. Bayangkan, seekor tupai yang tercebur ke dalamnya langsung berubah menjadi monster mata seribu. Mengetahui kejadian tersebut, EPA (Enviromental Protection Agency) datang untuk mengatasi krisis. Tindakan cepat diambil, kota Springfield ditutup dalam kubah kaca raksasa atas perintah presiden Arnold Schwarzenegger.

The Simpsons Movie sebenarnya mewakili gambaran nyata tentang kepedulian kita pada lingkungan. Keharmonisan alam dengan manusia tidak bisa dipisahkan dari perilaku kita dalam menjaga dan memeliharanya. Apa yang dilakukan sekolah dengan Edugreen-nya merupakan bagian kecil dari aksi nyata dalam kampanye lingkungan bersih. Kita berharap Go Green 2015 bukan hanya kegiatan sehari. Perlu waktu dan kerja keras untuk merubah kebiasaan kita agar lebih ramah lingkungan; tentang bagaimana tidak merokok di lingkugan sekolah, membuang sampah di tempat sampah atau lebih memilih pergi ke sekolah dengan sepeda ketimbang bawa motor atau mobil.
Foto: @edugreen15

foto: @edugreen15


Tidak ada komentar :

Posting Komentar